Learning Management System
Learning Management System (biasa disingkat LMS) adalah
aplikasi perangkat lunak untuk dokumentasi, administrasi, pelacakan,
pelaporan program pelatihan, kelas dan kegiatan ‘’online’’, program
pembelajaran elktronik (e-learning program), dan isi pelatihan. Sebuah
LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
- memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
- menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan ‘’self-guided’’
- mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat
- mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’
- mendukung portabilitas dan standar
- personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan
perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi
dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan
cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi
bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang
makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah
interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar.
Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC
(Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.
Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang
secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi
belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi,
majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan
multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
0 comment:
Post a Comment